SUARAADIL.COM, BAUBAU – Kota Baubau terus melaksanakan dan menjalankan program dalam menurunkan angka Stunting, mewujudkan generasi emas 2045 merupakan impian indonesia. diharapkan pada usianya yang ke-100 tahun indonesia dapat memanfaatkan peluang bonus demografi dengan tersedianya sumber daya manusia berkualitas, yakni sumber daya manusia yang sehat, cerdas, kreatif dan berdaya saing. dapat dikatakan kunci utama dalam mewujudkan mimpi tersebut terletak pada penyiapan generasi penerus bangsa yang berkualitas,
Salah satu tantangan pembangunan manusia indonesia yang berkualitas adalah stunting. stunting adalah kondisi gagal tumbuh dan kembang pada anak akibat kekurangan asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. dampak jangka pendek stunting adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik serta gangguan metabolisme, sedangkan dampak jangka panjangnya adalah menurunnya kemampuan perkembangan kognitif otak anak, kesulitan belajar, kekebalan tubuh lemah sehingga mudah sakit serta berisiko tinggi munculnya penyakit metabolik.Bahkan ketika dewasa nanti akan memiliki tubuh pendek, tingkat produktivitas yang rendah serta tidak memiliki daya saing di dalam dunia kerja.
Stunting merupakan ancaman utama dalam mewujudkan sumber daya manusia indonesia yang berkualitas. Hasil survei status gizi balita indonesia (SSGBI) menunjukkan, bahwa prevalensi stunting di indonesia tahun 2022 berhasil ditekan menjadi 21,6 persen. sulawesi tenggara sendiri berada pada angka 27,7 persen. meski secara nasional mengalami penurunan, presiden joko widodo mengatakan masih harus ada upaya keras untuk menurunkan angka prevalensi stunting secara drastis guna mencapai target 14 persen di tahun 2024. Diperlukan strategi dan metode baru yang lebih kolaboratif dan berkesinambungan mulai dari hulu hingga hilir. Dan diantara sytrategi yang dimaksud adalah penyelenggaraan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kampung Kel;uarga Berkualitas (Kampung KB).
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Baubau dalam sambutannya mengatakan bahwa Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga beresiko stunting melalui pemanfaatan sumber daya lokal yang dapat dipadukan dengan sumberdaya/kontribusi dari mitra lainnya.
Terkait dengan program DASHAT ini, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Baubau telah melakukan sosialisasi pada masyarakat, khususnya pada Kelurahan-Kalurahan yang merupakan lokus Stunting di Kota Baubau.
Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Kota Baubau, Wa Ode Nursanti Monianse, saat memberikan sambutan sekaligus salah satu pemateri pada kegiatan sosialisasi ini, menyampaikan bahwa perlu kerja sama semua pihak untuk mengatasi masalah Stunting di Kota Baubau. PKK sebagai mitra pemerintah, dan di lapangan juga menjadi salah satu unsur dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) selain Bidan dan Penyuluh KB, telah pula melakukan berbagai hal sebagai kontribusi dalam menurunkan Stunting, dan mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menyelesaikan masalah ini.