Monianse Siap Menata Kawasan Betoambari 

0
161

 

SUARAADIL.COM, BAUBAU – Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse saat menghadiri kegiatan diskusi Saliwu Lebih Dekat bersama Wali Kota Baubau di kantor Camat Betoambarii Minggu (29/1/2023} mengatakan, posisi Kecamatan Betoambari mempumyai beban pembangunan yang begitu besar untuk mensukseskan peran kota didalam pelayanan kesejahteraan di wilayah ini. Bahkan, mempunyai fungsi-fungsi ruang yang cukup padat dimana ada tugas sebagai wilayah pemerintahan, wilayah pendidikan juga bisa menjadi tempat instalasi vital negara sebab di wilayah ini ada bandara, ada stasion pengisian bahan bakar Minyak untuk Kawasan timur Indonesia dan masih banyak peran peran lain yang sudah dipikulkan ke wilayah ini.

Sementara di satu sisi ada aspirasi ada keinginan dan harapan masyarakat untuk terus berkembang dengan kapasitas lokalnya. Hendaknya posisi seperti ini harus mendapatkan makna positif buat wilayah ini. Sehingga bila dikelola dan diatur dengan baik akan berdampak positif. Hanya saja, jika tidak mengelolanya dengan baik tentunya akan berdampak negative yang paling tidak bisa belajar dari contoh-contoh konkrit di wilayah -wilayah tertentu dimana fungsi ruang telah diberikan begitu besar pada kawasan itu sehingga kadang-kadang masyarakat lokal itu terpinggirkan. “Tidak bisa kita pungkiri memang karena itu menjadi dinamika perkotaan tetapi kalau kita mengantisipasi dengan baik mestinya kita sudah bisa membuat sebuah skenario dimana peran basis lokal itu harus tumbuh bersama dengan dinamika perkotaan itu sendiri. Jadi hari ini Lipu Katobengke kemudian Labalawa Waborobo dan Sulaa kalau kita lihat kaplingan walaupun seperdelapan dari wilayah perkotaan tapi sebernarnya kalau dilihat bebannya lebih dari seperdelapan karena hampir semua aktvitas itu ada disini. Jadi ibarat kalau kapal sebenarnya miring ini kapal Baubau. Kenapa miring karena fokus di satu titik. Hari ini semua penumpang mengarah kesini sehingga harus kita tata dengan baik dan tidak meninggalkan kapasitas lokal yang sudah ada,”ujarnya.

Namun demikian orang nomor satu di Kota Baubau ini merasa khawatir dengan tergesernya budaya yang selama ini menjadi ikon dari komunitas Lipu Katobengke pada khsususnya dan pada umumnya Kecamatan Betoambari. Sehingga jika ini tidak diperkuat kelembagaannya, tidak diperkuat komitmen-komitmen kemasyarakatannya pasti akan tergusur. Tentunya yang dimaksudkan adalah kebudayaan positif yakni kebudayaan yang menunjang, mendukung dan seiring sejaln dengan norma-norma . Atau dengan kata lain kebudayan benar-benar bisa seiring sejala dan menjadi sumber inspirasi dan energi besar untuk pembangunan Kota Baubau.

Lebih lanjut diungkapkan Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse, Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi akan dilaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) mulai dari tingkat Kelurahan, Kecamatan sampai ke tingkat Kota Baubau sehingga kegiatan diskusi ini sekaligus akan menjadi seperti pra Musrembang sebab bila Musrembang belum tentu akan hadir karena memang tidak diwajibkan. Apalagi ada agenda lain sehingga kegiatan Musrembang kemungkinan Musrembang selalu diwakilkan oleh Sekda atau Asisten atau Kepala Bappeda.

“Ini Pra Musrembang tapi sedikit plus jadi saya ingin hadir sendiri dengar sendiri sehingga dinamika diskusi kita pada pagi hari ini akan melengkapi pemahaman saya dan akan mendapatkan laporan tentang apa yang bergulir diskusi-diskusi tingkat kelurahan sampai tingkat kecamatan. Saya sudah bisa membayangkan bahwa apa yang kita diskusikan akan menjadi sebagian dari kesimpulan Musrembang ke depan sebab yang hadir merupakan tokoh-tokoh yang cukup kritis, cukup memahami dinamika pembangunan sehingga saran masukannya sudah bisa digeneralisir sebagai cara pandang masyarakat Lipu Katobengke dan Betombari pada ummnya tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang diinginkan oleh masyarakat di Kecamatan Betoambari,”tutupnya.

 

Editor : Mulyadi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini