Monitoring FKTP, Kolaborasi Perawat Dan Dokter Spesialis

0
61

SUARAADIL.COM, BAUBAUĀ  – BPJS Kesehatan Cabang Baubau kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di fasilitas tingkat pertama (FKTP) melalui penyelenggaraan kegiatan Mentoring Spesialis Dokter FKTP Tahun 2025. Acara ini digelar pada Selasa (26/08), di Kota Baubau, dan menjadi bagian dari strategi berkelanjutan BPJS Kesehatan dalam memperkuat kapasitas para dokter umum di lini pelayanan primer.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dokter spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dan dokter spesialis Penyakit Dalam, yang memberikan pembekalan kepada para dokter umum yang sehari-hari berpraktik di berbagai FKTP.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Baubau, Diah Eka Rini, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan mentoring ini merupakan bagian dari upaya besar BPJS Kesehatan untuk menjamin pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

ā€œMelalui kegiatan ini, kami ingin memberikan ruang bagi para dokter di FKTP untuk terus belajar dan berkembang, terutama dalam menangani kasus-kasus kronis yang memerlukan penanganan dini dan tepat. Kolaborasi antara dokter umum dan spesialis menjadi kunci untuk menciptakan sistem rujukan yang efisien dan pelayanan yang menyeluruh,ā€ ungkap Diah.

Ia juga menambahkan bahwa sesi mentoring ini tak hanya menjadi ajang transfer ilmu, tetapi juga wadah untuk saling bertukar pengalaman antarpraktisi medis. Menurutnya, dengan berbagi pengalaman langsung dari lapangan dan wawasan medis terkini, para dokter umum akan semakin percaya diri dalam menjalankan perannya sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan.

ā€œKami akan terus berupaya untuk menyelenggarakan kegiatan serupa secara berkala, dengan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan ilmu kedokteran saat ini. Tujuan akhirnya tetap satu, yakni meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat, khususnya peserta JKN,ā€ ujar Diah lagi.

Sementara itu, Muhaimin Munizu, dokter spesialis Jantung dan Pembuluh Darah yang menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan ini, menyampaikan bahwa peran dokter umum di FKTP sangat krusial dalam keberhasilan sistem kesehatan nasional. Ia menjelaskan bahwa dokter umum tidak hanya menjadi pintu pertama layanan, tetapi juga pengambil keputusan awal yang menentukan arah penanganan pasien.

ā€œMelalui program mentoring seperti ini, para dokter umum bisa lebih siap dan terampil dalam menangani berbagai kasus, terutama penyakit jantung yang saat ini menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh di sini diharapkan dapat langsung diterapkan dalam praktik sehari-hari,ā€ jelas Muhaimin.

Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap antusiasme para peserta yang tampak aktif dalam sesi diskusi dan tanya jawab. Menurutnya, kegiatan ini menjadi sangat bermanfaat karena memberikan pemahaman praktis yang dapat digunakan langsung di lapangan, mulai dari interpretasi hasil pemeriksaan EKG sederhana, penanganan awal serangan jantung, hingga penggunaan teknologi medis terbaru yang relevan di FKTP.

ā€œMentoring ini bisa menjadi model pembelajaran berkelanjutan yang efektif. Para dokter FKTP akan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menangani pasien, sehingga tidak semua kasus harus dirujuk ke rumah sakit. Ini bisa mengurangi beban sistem rujukan dan mempercepat proses pelayanan bagi pasien,ā€ tambahnya.

Pada kegiatan ini hadir pula dokter spesialis penyakit dalam, Nur Fatma, yang turut menyampaikan harapannya agar kegiatan semacam ini bisa menjadi agenda rutin. Menurutnya, penguatan kapasitas di level primer merupakan investasi penting dalam menciptakan sistem kesehatan yang responsif dan efisien.

ā€œJika setiap dokter umum mendapatkan pembaruan ilmu dan pendampingan seperti ini secara berkala, saya optimis bahwa mutu layanan kesehatan di FKTP akan semakin meningkat. Utamanya terkait penatalaksaan penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes melitus. Kedua penyakit ini jika pasiennya sudah dalam kondisi stabil maka tidak perlu lagi dirujuk ke rumah sakit. Hal ini tentu akan berdampak langsung pada kepuasan dan kesehatan peserta JKN,ā€ tutup Nur Fatma.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini