SUARAADIL.COM, BAUBAU – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Baubau, gencar melakukan kegiatan dalam menekan peningkatan stunting di Kota Baubau, salah satunya dengan program Sehat Atasi Stunting (DASHAT).
Hal ini merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga beresiko stunting melalui pemanfaatan sumber daya lokal yang dapat dipadukan dengan sumberdaya/kontribusi dari mitra lainnya.
La Ode Mu’jizat, S.Kep.,Ns Kasi Advokasi dan Penggerakan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Baubau, mengungkapkan Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan. Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya berada di bawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya.
Stunting menyebabkan terhambatnya pertumbuhan fisik anak dan juga menyebabkan hambatan perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan. Anak yang stunting, ketika dewasa akan rentan terhadap penyakit tidak menular.
Ia menambahkan hal yang dihasilkan dari kegiatan DASHAT:
1. Terpenuhinya gizi pada masyarakat, khususnya keluarga risiko stunting;
2. Diperolehnya pengetahuan dan keterampilan penyediaan pangan sehat dan bergizi berbasis sumber daya lokal bagi keluarga risiko stunting;
3. Meningkatnya kesejahteraan keluarga, baik melalui penyediaan gizi yang baik untuk keluarga maupun keterlibatan dalam kelompok usaha keluarga yang berkelanjutan.
Kegiatan DASHAT dilaksanakan di tingkat Kelurahan, terutama yang menjadi lokasi Kampung KB, dengan kriteria prioritas sebagai berikut:
1. Terdapat kasus baduta/balita stunting.
2. Terdapat keluarga risiko stunting, yaitu adanya bayi/balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
3. Tingkat kesejahteraan masyakat rendah sehingga perlu diberikan bantuan intervensi gizi.
Lokasi DASHAT di Kota Baubau yang dipilih adalah sesuai dengan lokus stunting yang telah ditentukan Pemerintah Kota Baubau. Dan DPPKB Kota Baubau telah memilih 10 Kelurahan, yaitu: Kelurahan Waborobo, Kelurahan Labalawa, Kelurahan Lipu, Kelurahan BWI, Kelurahan Liwuto, Kelurahan Sukanayo, Kelurahan Tampuna, Kelurahan Kampenaho, Kelurahan Palabusa, dan Kelurahan Kalia-lia. Kegiatan ini berlangsung sejak Februari hingga November 2023.
“tidak menutup kemungkinan DASHAT dapat dilaksanakan di kelurahan manapun sejauh bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat. DASHAT di wilayah ini sebagai sarana edukasi sekaligus sarana usaha di bidang pangan dan gizi. Pada setiap Kelurahan diharapkan terlaksana satu unit DASHAT,” tutup Mujizat
Adapun indikator keberhasilan kegiatan DASHAT ini adalah:
• Tercegahnya kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah.
• Tidak ada anak dibawah garis merah grafik tumbuh kembang KMS (Kartu Menuju Sehat).
Editor : Mulyadi