SUARAADIL.COM, BAUBAU – Rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun Kota Baubau sebagai daerah otonom Ke 21 tahun 2022, haroana andala ritual masyarakat Kecamatan Batupuaro merupakan bentuk kesyukuran atas nikmat kekayaan perairan laut Bone-Bone.
Walikota Baubau, Laode Ahmad Monianse dalam sambutannya dalam ritual adat Horoana Andala masyrakat Keluraham Bone-Bone Kecamatan Batupuaro, Selasa (12/10/2022) mengatakan mengapresiasi kegiatan ritual adat ini yang masih terjaga dan dilestarikan.
“ritual ini adalah salah satu bentuk kesyukuran kepada allah SWT atas nikmat dan sumber kekayaan atas laut yang ada di Kelurahan Bone-bone. Kita selama ini menggunakan laut sebagai salah satu sarana mencari nafkah bagi para nelayan, dan juga sebagai bentuk pengakuan atas nikmat peningkatan pendapatan dan keselamatan masyarakat,” ungkap orang nomor satu di Baubau ini.
Monianse menambahkan Dalam beberapa hadis, beber Monianse, dikisahkan bahwa Rasulullah pernah tersenyum lebar dalam sebuah majelis, kemudian para sahabatnya bertanya mengapa engkau senyum seperti itu ya Rasulullah. Rasulullah menjawab “saya melihat sebagian umatku tersenyum senang ketika mengarungi lautan”.
Artinya, mengarungi lautan sebagai sarana untuk mencari nafkah itu sangat baik dan bisa memberikan kesejahteraan kepada keluarganya. Untuk itu walikota Baubau mengajak kepada seluruh masyarakat untuk selalu bersyukur atas karunia dan nikmat yang diberikan dari hasil laut dan perairan pantai Kota Baubau.
Sementara itu yang mewakili Ketua Panitia, Ratih mengucapkan terima kasih atas kehadiran Walikota Baubau, dalam acara haroana Andala yang merupakan salah satu ritual adat masyarakatvBone-Bone.
Usai pembukaan dilanjutkan dengan berdoa (haroa dalam bahasa Buton) yang dipimpin perangkat adat Bone-Bone. Usai berdoa selanjutkan perahu rakitan yang diatasnya sudah terdapat beberapa makanan khas buton diantaranya ikan bakar, ikan goreng, umbi-umbian dalan sajian lainnya didorong secara bersama-sama menuju ke laut. Walikota Baubau dan tamu lainnya ikut membantu mendorong perahu rakitam yang terbuat dari Bambu itu menuju laut.
Peliput / Editor : Mulyadi